ACEH (Arrahmah.com) – Jamaah shalat Jumat Masjid
Raya, Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat (13/1) menyatakan penolakan
terhadap rencana pendirian Best Western hotel di sekitar kompleks
masjid. Penolakan itu ditandai dengan penorehan tanda tangan memenuhi
kain panjang sekitar 200 meter yang dibentang depan masjid raya
tersebut.
Bentuk dukungan tanda tangan atas penolakan rencana pendirian mall
dan hotel di sekitar Masjid Raya Baiturrahman itu dilakukan seusai
pelaksanaan shalat Jumat di masjid itu.
“Kain ini merupakan sumbangan dari para pedagang kain, mahasiswa,
organisasi massa serta rakyat Aceh,” kata juru Bicara Koalisi Masyarakat
Peduli (KMP) Masjid Raya Baiturrahman, Adli Abdullah, Jumat (13/01).
Menurutnya rakyat Aceh bukan menolak pendirian mall dan hotel di Aceh.
Tapi, posisi keberadaannya sebut Adli tidak berada di sekitar Masjid
Raya Baiturrahman. Melainkan letaknya berjarak sekitar 1 kilometer dari
masjid raya.
“Izin awal rencana pendirian Hotel Best Western ini berada di Jalan
Sultan Iskandar Muda, sekitar kawasan Simpang Jam Banda Aceh dan jelas
ini tertulis dalam izin amdalnya. Eh, belakangan lokasi pendirian
tersebut sudah berada di sini. Dan hal itu jelas-jelas ada disebutkan
dalam iklan media beberapa waktu lalu. Kok bisa pindahnya kemari,” kata
Adli.
Jamaah shalat Jumat yang memberi dukungan penolakan pembangunan
hotel itu meminta Pemerintah Aceh diminta untuk lebih peka terhadap
penolakan rakyat Aceh tersebut. “Kain yang dipenuhi tanda tangan
penolakan ini akan kami serahkan kepada pemerintah,” ungkap juru bicara
KMP Masjid Raya Baiturrahman itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar