Allah berfirman,”Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” -QS. Al-Isra’:36-

Sabtu, 31 Desember 2011

AKSI SOLIDARITAS BIMA, IMM BLORA DIALOG DENGAN KAPOLRES


(BLORA) Aksi solidaritas Bima, NTB. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Blora mengelar aksi damai dengan berdialog bersama Kapolres Blora beserta jajarannya. Dalam dialog itu, IMM Blora menyampaikan 9 Sikap terhadap Polri. 
Dalam sambutannya, Kapolres Blora Bapak Nurcholis menyampaikan,”Saya ikut berbela sungkawa terhadap korban yang meninggal di Bima. Siapa saja yang bersalah, baik dari aparat Polisi ataupun warga akan di tindak sesuai hukum”.
Suparno, Ketua IMM Blora menyampaikan dalam sambutannya,” Bahwa IMM Blora mengecam dan mengutuk semua bentuk kekerasan oleh siapapun, termasuk oleh aparat Polisi”.
Dalam kesempatan itu, IMM Blora menyampaikan 9 sikap yang isinya antara lain Mengusut tuntas planggaran HAM oleh aparat Polisi, Pencopotan Kapolri karena telah gagal memimpin Polri, Mendesak Polri untuk menegaskan kembali menjadi pengayom masyarakat.
Dalam aksi solidaritas Bima ini, IMM Blora memilih dengan jalur dialog bukan aksi turun jalan di latar belakangi oleh kepribadian IMM yakni Anggun dalam Moral, Unggul dalam Intelektual.
Hal ini juga disampaikan oleh Eko Pamiyanto selaku Sekretaris IMM Blora,”Kami memilih aksi solidaritas Bima dengan cara dialog ini karena kami memandang inilah cara yang terbaik untuk menyampaikan pandangan yang kami bawa, Bukan kami mengkhianati perjuangan teman-teman Mahasiswa di Bima. Hal ini kami lakukan sesuai dengan kepribadian IMM anggun dalam moral, unggul dalam intelektual”. (pam)

Kamis, 29 Desember 2011

Life Style, Pencetus Stroke di Usia Produktif!

Usia merupakan faktor risiko stroke, semakin tua usia maka risiko terkena stroke pun semakin tinggi. Namun, sekarang kaum usia produktif perlu waspada terhadap ancaman stroke. Pada usia produktif, stroke dapatmenyerang terutama pada mereka yang gemar mengonsumsi makanan berlemak dan narkoba.
Life style atau gaya hidup selalu menjadi kambing hitam berbagai penyakit yang menyerang usia produktif. Generasi muda sering menerapkan pola makan yang tidak sehat dengan seringnya mengonsumsi makanan siap saji yang sarat dengan lemak dan kolesterol, tapi rendah serat.

Rabu, 28 Desember 2011

Perayaan Tahun Baru, Bolehkah?

Meskipun hampir setiap menjelang pergantian tahun baru, hujan mengguyur sebagian besar wilayah Indonesia dengan deras, hal itu tidak menyurutkan semangat warga masyarakat untuk menyambut tahun baru.bahkan Mahasiswa kaum intelektual terlena juga dalam tradisi yang dilarang agama islam ini.

Sabtu, 24 Desember 2011

Bolehkah Seorang Muslim Mengucapkan Selamat Natal?

Sudah sering kita mendengar ucapan semacam ini menjelang perayaan Natal yang dilaksanakan oleh orang Nashrani. Mengenai dibolehkannya mengucapkan selamat natal ataukah tidak kepada orang Nashrani, sebagian kaum muslimin masih kabur mengenai hal ini. Sebagian di antara mereka dikaburkan oleh pemikiran sebagian orang yang dikatakan pintar (baca: cendekiawan), sehingga mereka menganggap bahwa mengucapkan selamat natal kepada orang Nashrani tidaklah mengapa (alias ‘boleh-boleh saja’). Bahkan

Banyak Alasan Tanda Lemah Kemauan

Kisah Imam hadits Baqi bin Makhlad Al-Andalusi adalah gambaran dari kuatnya kemauan seorang penuntut ilmu. Dari Andalusia, beliau berjalan, mendaki bukit, menyusuri lembah dan menyeberangi laut menuju Baghdad untuk belajar hadits kepada Imam Ahmad. Beliau bercerita, ”Ketika aku hampir tiba di Baghdad, aku mendengar berita ujian yang menimpa Ahmad bin Hanbal. Kabarnya, beliau dilarang oleh penguasa untuk berkumpul dan menyampaikan ilmu kepada khalayak.”

Hukum Rokok Herbal

Sekarang ini, banyak bermunculan rokok jenis herbal yang konon mengandung banyak manfaat bagi kesehatan, dan tidak memberikan dampak negatif bagi para perokok. Pertanyaannya adalah apa hal itu sudah teruji dan terbukti secara empiris dan medis? Seandainya hal itu benar, lantas apa hukumnya mengkomsumsi rokok herbal? Apakah tetap haram sebagaimana hukum mengkomsumsi rokok non herbal?  Tulisan di baw

Manusia Indonesia

Dalam sebuah puisinya yang bertajuk “Kisah Intan dan Batu Arang”, penyair terkenal Pakistan, Dr. Mohammad Iqbal, memperingatkan nasib manusia-manusia yang terhina karena kelemahan dirinya:

“Oleh sebab wujudmu belum masak,
Kau menjadi hina-terlempar
Oleh sebab tubuhmu lunak,
Kau pun dibakar orang,
Jauhilah ketakutan, duka dan musuh hati,
Jadilah kuat seperti batu, jadilah intan.”

(Terj. Oleh Kol. Drs. Bahrum Rangkuti dalam buku Asrari Khudi, Rahasia-Rasia Pribadi, 1953).

Psikologi Dalam Islam

Sejarah keilmuan Islam yang gemilang mencatat tiga corak pendekatan dalam memahami jiwa manusia. Pertama, pendekatan Qur’ani-Nabawi dimana jiwa manusia dipahami dengan merujuk pada keterangan kitab suci al-Qur’an dan hadis-hadis Rasulullah saw. Perbincangannya berkisar sifat-sifat universal manusia (syahwat kepada lawan jenis, properti, uang, fasilitas mewah, takut mati, takut kelaparan, pongah, pelit, korup, gelisah, mudah frustrasi), sebab maupun akibatnya (lupa kepada Allah, kurang berzikir, ikut petunjuk syaitan, tenggelam dalam hawa nafsu, hidup merana dan mati menyesal, di akhirat masuk neraka), dan beberapa karakter jiwa (nafs): yang selalu menyuruh berbuat jahat (ammarah bis-su’), yang senantiasa mengecam (al-lawwamah) dan yang tenang damai (al-mutma’innah). Perspektif ini diwakili oleh tokoh-tokoh semisal Ibn Qayyim al-Jawziyyah (w. 1350). Dalam kitabnya ar-Ruh, misalnya, diterangkan bagaimana ruh menjalar di tubuh manusia yang memungkinkannya bergerak, merasa, dan berkehendak. Ruh orang mati itu wujud dan merasakan siksa di alam kubur sekalipun jasadnya hancur. 

Satu Tuhan, satu Agama

Dalam beberapa hari belakangan, ada sejumlah SMS yang masuk ke HP saya. Isinya, meminta saya mengkaji sebuah buku berjudul Satu Tuhan Banyak Agama, Pandangan Sufistik Ibn ‘Arabi, Rumi dan al-Jili, (Mizan, 2011). Rabu (19/10/2011), saya baru sempat mencari buku ini di sebuah toko buku. Setelah membaca dengan seksama, saya segera berusaha memberikan sejumlah ulasan berikut ini.
Dari segi penampilan luar, buku karya Dr. Media Zainul Bahri (dosen Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Jakarta)  tampak berwibawa, dengan tebal 500 halaman lebih. Ada pengantar dari Rektor UIN Jakarta, Prof. Komaruddin Hidayat dan juga pujian dari Prof. Kautsar Azhari Noer, guru besar Perbandingan Agama, UIN Jakarta. Dengan tampilan semacam itu, wajar jika orang menyangka bahwa buku ini berbobot ilmiah yang tinggi. Apalagi, ini juga disertasi doktor di UIN Jakarta.

Sejarah dan Catatan Nabi-Nabi Palsu

Dalam akidah Islam, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW) adalah penutup para nabi. Ini sesuai dengan firman-Nya: “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Al Ahzab [33]: 40). Sementara Islam, ajaran yang dibawa Muhammad SAW merupakan dien yang telah disempurnakan.

Namun, masih ada saja manusia yang mengaku sebagai nabi yang diutus Allah Subhanahu wa Ta’ala (SWT) setelah Muhammad SAW untuk menyempurnakan ajaran-Nya. Bahkan, sebelum Muhammad SAW wafat pun sudah ada yang mengaku sebagai nabi. Jumlah mereka banyak. Berikut di antara para nabi palsu itu.

1.     Musailamah al-Kazzab dan Sajjah Binti al-Harits

Musailamah mengaku nabi saat Rasulullah SAW masih hidup. Ia dari Bani Hanifah di Yamamah. Istrinya, Sajjah binti al-Harits dari Bani Tamim, juga mengaku sebagai nabi yang menerima wahyu dari Allah SWT untuk disampaikan kepada umat.

Dalam riwayat, saat mempersunting Sajjah, Musailamah memberikan mas kawin berupa cuti shalat Ashar kepada keluarga Sajjah. Tentu saja saat itu seluruh Bani Tamim libur shalat Ashar.

Setelah Rasulullah SAW wafat, mereka semakin leluasa dalam menyebarkan pemahamannya. Khalifah Abu Bakar Assidiq tidak tinggal diam. Abu Bakar beserta kaum Muslimin mengajak mereka dan pengikutnya kembali ke jalan yang lurus. Tapi, ajakan itu ditolak.

Abu Bakar mengerahkan kaum Muslimin untuk memerangi mereka. Dalam perang Yarmuk, Kaum Muslimin bentrok dengan pasukan Musailamah dan Musailamah berhasil dibunuh oleh Wahsyi bin Harb. Sedang Sajjah diakhir hayatnya bertaubat dan kembali ke pelukan Islam.

2.     Aswad al-‘Ansi
Nama sebenarnya ‘Ailat bin Ka’ab bin ‘Auff Al-‘Ansi. Ia keturunan Bangsa Habasyah yang tinggal di Jazirah Arab. Ia berkulit hitam, itu sebabnya ia dipanggil Aswad. Aswad mumpuni dalam dunia perdukunan serta mahir melakukan sihir.

Aswad mengaku nabi saat Rasulullah SAW menjelang jatuh sakit. Ia dikenal sebagai yang fasih lisannya. Ia mampu memutarbalikan kebatilan menjadi kebajikan. Banyak orang awam yang menjadi pengikutnya.

Ajaran Aswad berhasil tersebar di Yaman. Ia mengaku bahwa malaikat telah memberikan wahyu dan memberitakan hal-hal gaib kepadanya. Namun Aswad berhasil dibunuh oleh kaum Muslimin menjelang Rasulullah SAW wafat.

3.     Mirza Ghulam Ahmad
Mirza Ghulam Ahmad lahir 15 Februari 1835 di Qadian, wilayah Punjab, sebelah utara India . Ia berasal dari keluarga Muslim. Namun, keluarganya itu dikenal suka berkhianat kepada agama dan negaranya.

Saat kolonial Inggris menduduki India , Mirza salah seorang yang loyal dan taat terhadap penjajah. Sementara umat Islam India berjibaku mengusir penjajah. Sikap Mirza yang pro penjajah ini, dimanfaatkan Inggris untuk membuat gerakan. Tahun 1900 berdirilah gerakan yang bernama Ahmadiyah. Mirza diangkat sebagai nabinya.

Di antara ajaran Mirza yakni meyakini bahwa Allah juga berpuasa dan melaksanakan shalat, tidur, melakukan kesalahan, dan berjima’. Selain itu, bahwa kenabian tidak ditutup dengan diutusnya Muhammad SAW. Dan dirinyalah adalah nabi yang paling utama dari para nabi yang lain.

Menjelang akhir hayatnya, Mirza didera penyakit. Menurut Hasan bin Mahmud Audah, orang kepercayaan Mirza yang sudah kembali ke Islam, ia meninggal di tempat tidur. Berminggu-minggu sebelum matinya ia buang air kecil dan besar di situ.

4.     Mirza ‘Ali Muhammad Ridha Asy-Syairazi
Mirza ‘Ali adalah orang Yahudi yang menyamar sebagai Muslim. Ia tinggal di Iran. Ia berbaur di kalangan Syi’ah Imamiyah. Pada tahun 1844 Mirza Ali memproklamirkan diri sebagai nabi. Ia mengaku sebagai, “Albab”, yang berarti pintu. Yaitu pintu bagi kaum Syi’ah atau seluruh umat Islam yang akan menyatukan mereka bersama imam yang ditunggu kedatangannya di akhir zaman. Ia juga mengaku sebagai jelmaan Tuhan. Ia penggagas ajaran Bahaiyah.

Ajaran Mirza ‘Ali yang paling populer adalah menyatukan agama. Ia mengajak umat manusia untuk keluar dari semua agama yang dianut dan membentuk satu agama. Menurutnya, ketiga agama yaitu Islam, Yahudi, dan Kristen adalah benar dan semuanya datang dari Allah. Selain itu ajaran Mirza Ali juga mengharamkan jihad.

Berkat aksinya itu, pada tahun 1850 Mirza divonis mati oleh pemerintah Iran yang saat itu dipimpin Shah Tibriz. Sementara, para pengikutnya melarikan diri ke Turki dan Palestina.

5.     Thulaihah bin Khuwailid
Thulaihah adalah seorang dukun. Ia sangat disegani oleh kaumnya. Ketika Rasulullah SAW wafat, ia mengaku sebagi nabi yang menggantikan Muhammad SAW. Ia ciptakan ajaran baru. Menurutnya, manusia tak pantas sujud pada setiap shalat.  “Kepala dan wajah diciptakan oleh Tuhan bukan untuk dihinakan dengan mencium bumi lima kali sehari semalam.” Ia pun menghapuskan kewajiban membayar zakat bagi orang kaya.

Ia pernah menghadap Abu Bakar As Shiddiq di Madinah. Ia meminta Abu Bakar mengakui kedudukannya sebagai nabi baru dan hidup bersama berdampingan. Permintaan itu ditolak dengan tegas. Saat itu juga Abu Bakar memberi instruksi kepada para sahabat untuk memeranginya. Akhirnya, terjadi peperangan antara pengikut Thulaihah dengan kaum Muslimin. Pengikut Thulaihah berhasil ditaklukan.

6.     Ahmad Moshaddeq
Nama aslinya Abdussalam. Ia penggagas aliran al-Qiyadah al-Islamiyah. Moshaddeq mengaku sebagai nabi setelah melakukan meditasi di Gunung Bunder, Bogor, Jawa Barat selama 40 hari 40 malam. Puncaknya, pada malam ke 40, tepatnya 23 Juli 2006, Moshaddeq mengklaim mendapat wahyu dari Allah SWT.

Ajaran yang dibawa Moshaddeq ini dianggap sesat oleh MUI. Di antara kesesatan itu adalah shalat lima waktu dalam sehari diganti menjadi satu waktu, yakni shalat malam. Syahadat Muhammadurrasulullah diganti al-Masih al-Maw’ud rasulullah.

Sebelumnya Moshaddeq tercatat sebagai karyawan di Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta. Ia juga sempat menjadi pelatih nasional bulutangkis. * (pam)

Sumber : Suara Hidayatullah

Bersatulah, Jangan Salah Pilih Teman!


"Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan sahabat karib orang-orang selain golonganmu, mereka itu tidak mau menolong kamu selain dari kecelakaan, mereka itu senang kalau kamu susah (ditimpa krisis); sungguh telah nampak kebencian dari mulut-mulut mereka, sedang apa yang tersembunyi dalam hati mereka lebih besar. Sungguh kami telah menerangkan kepadamu ayat-ayat kami kalau kamu mau berfikir. Kamu ini adalah orang-orang yang kasih sayang kepada mereka, tetapi mereka tidak mau kasih sayang kepadamu." (QS. Ali Imran: 118-119)

Tidak ada kamusnya dalam sejarah, perjuangan untuk kemenangan suatu kaum dibantu oleh para musuh-musuhnya. Kemenangan tidak akan diperoleh, melainkan dengan jerihpayah dengan mengerahkan segala kemampuan yang dimiliki. Bukan hadiah dari musuh. Sebab kalaupun musuh memberikan bantuan dan pertolongan, itu bukan berarti mereka terlepas hati dari segala kepentingan dan maksud-maksud tertentu dibelakangnya. Mereka selalu menyembunyikan udang dibalik gundukan batu.

Untuk bisa keluar dari krisis kita tidak mungkin hanya mengandalkan IMF tanpa melibatkan potensi besar dalam negeri. Negeri ini masih sangat kaya, hanya saja kekayaan itu diselewengkan dan diakui milik sekelompok orang.

Potensi rakyat dan kondisi kekayaan alam negeri kita masih terlalu besar yang belum termanfaatkan dengan baik. Jadi bukan kekayaan dan kemampuan yang tidak ada, tapi percaya diri. Kita ibarat orang hebat yang linglung mau mengerjakan apa.

Kita lebih percaya kepada dukun daripada mengerahkan segala kemampuan. Kita sering mengeluhkan tentang minimnya kemampuan SDM yang kita miliki. Ratapan diperpanjang seolah kita, orang Indonesia, manusia dengan tingkatan kelas kesekian. Sebagai negera berpenduduk muslim dengan jumlah terbesar di dunia, statemen seperti ini sebaiknya segera digulung, dan disingkirkan dari arena percaturan komunikasi yang hanya melemahkan mental generasi muda muslim. Tanpa menutup kelemahan dan keterbatasan, kita harus membangun mental 'mampu'berbuat, mampu bertindak dan mampu berkarya diatas kaki sendiri. Jadi yang kita perlu bangun adalah moral dan mental yang tangguh. Bukan terus menerus meratapi keterbatasan kemampuan itu.

Kita semua kecele, ternyata di sisi moral bangsa kita jauh lebih ambruk. Sumber Daya Moral (SDM) terpuruk jauh dibawah bangsa-bangsa yang selama ini kita kecam sebagai bangsa yang tidak bermoral. Kolusi, korupsi dan nepotisme sudah sangat akut. Di atas catatan, kita membungkus anak-anak bangsa dengan ajaran-ajaran moral, tapi pada kenyataannya generasi yang dilahirkan adalah ulat-ulat dan binatang nifaq(baca:benih-benih kemunafikan). Adakah penyakit yang lebih membahayakan bagi kepentingan banyak orang dengan tingkat bahaya yang lebih besar dari generasi-generasi munafik ini?

Akibat rendahnya moral dan mentalitas ini, kita mudah dikerjai oleh orang lain. Kita mampu, tapi tidak bisa berdiri dengan tegak. Mental mengandalkan kemampuan orang lain adalah mental budak yang dapat mengakibatkan malapetaka tambahan yang lebih besar.

Berpegang Teguh

Bila kaum muslimin ingin kembali mulia, hidup terhormat, disegani baik oleh kawan maupun lawan, maka tidak ada pilihan lain selain harus secara jujur, tulus dan ikhlah memilih undang-undang Allah sebagai undang undang pilihan. Undang-undang itulah yang mestinya menjadi alternatif untuk menghadapi seluruh segi dan persoalan yang muncul di panggung kehidupan ini.Dengan undang-undang itu kita tidak menjadi galau ketika ditimpa malapetaka.Pribadi kita sebagai suatu bangsa jelas dan kuat.

Malapetaka yang sedang menimpa kita ini adalah jeweran Allah swt terhadap kesalahan-kesalahan yang telah kita lakukan tempo hari. Kita bilang negara Indonesia negara makmur, pada kenyataannya tidak sedikit anak-anak negeri yang sedang meregang nyawa menahan lapar, rakyat yang terjepit, dan pungli (pungutan liar) yang menjerat. Berbagai keperluan dari beras, bahan dasar cat, seng hingga jarum masih impor. Sementara sebagai anak bangsa kita harus bangga ketika dihadapan mata disajikan sebuah pesawat kebanggaan milik anak bangsa mengudara! Kita harus tersenyum sekalipun perut sedang dalam keadaan lapar!

Jadi, wahai kaum muslimin, dimanapun anda berada dan apapun jabatan dan posisi anda sekarang. Janganlah ulangi kembali kesalahan yang telah lalu. Bila jelas-jelas rakyat menderita itu telah anda saksikan di depan mata, bahkan ada diantara mereka yang telah meregang nyawa, menanti lonceng kematian, janganlah karena kedekatan anda dengan kekuasaan/penguasa membuat mata menjadi buta.

Berantas Korupsi Cara Islami

Jihad melawan korupsi harus dilakukan secara Islami. Mengabaikan cara Islam, korupsi tak bakal berhenti. Sebaliknya malah kian menjadi-jadi.

Korupsi (ikhtilas)adalah suatu jenis perampasan terhadap harta kekayaan rakyat dan negara dengan cara memanfaatkan jabatan demi memperkaya diri atau orang lain. Korupsi merupakan salah satu dari berbagai jenis tindakan ghulul,yakni tindakan pejabat yang mendapatkan harta melalui kecurangan atau tidak syar’i, baik yang diambil harta negara maupun masyarakat.

Korupsi berbeda dengan mencuri. Dalam sistem uqubat, mencuri terkategori hudud yang hukumannya potong tangan, sedangkan korupsi masuk dalam kelompok ta’zir yang hukumannya disesuaikan dengan jumlah harta yang dikorupsi, bisa berupa penjara tahunan hingga hukuman mati. Rasulullah Saw bersabda: ”Perampas, koruptor (mukhtalis), dan pengkhianat tidak dikenakan hukuman potong tangan”. (HR. Ahmad, Ashaabus Sunan dan Ibnu Hibban)

Al-Qur'an Dan Maag


فَلْيَنظُرِ الإِنسَانُ إِلَى طَعَامِهِ أَنَّا صَبَبْنَا الْمَآءَ صَبّاً ثُمَّ شَقَقْنَا الاْرْضَ شَقّاً فَأَنبَتْنَا فِيهَا حَبّاً وَعِنَباً وَقَضْباً وَزَيْتُوناً وَنَخْلاً وَحَدَآئِقَ غُلْباً وَفَاكِهَةً وَأَبّاً مَّتَاعاً لَّكُمْ وَلاِنْعَامِكُمْ
"Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan pohon kurma, kebun-kebun (yang) lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.” ( Qs Abasa : 24-32 )

Allah subhanahu wala dalam ayat di atas memerintahkan setiap manusia untuk melihat apa yang dia makan, apa yang masuk ke dalam perutnya. Perintah tersebut mengandung beberapa hikmah diantaranya :
Pertama : agar manusia berfikir tentang kebesaran Allah swt yang telah menyediakan makanan untuk keperluan hidup manusia. Berkata Imam Qurtubi dalam tafsirnya ( 20 / 143 ) : “ Maka hendaknya manusia melihat bagaimana Allah menciptakan makanan untuk manusia… yaitu makanan yang merupakan kebutuhan pokok hidupnya, bagaimana Allah menyediakan baginya sarana kehidupan, hal ini agar dia mempersiapkan diri untuk kehidupan di akherat “.
Kedua : ketika memerintahkan setiap manusia untuk melihat apa yang dimakan, Allah subhanahu wa ta’ala menyebutkan beberapa nama makanan yang sebenarnya sangat bagus untuk kelangsungan kehidupan manusia itu sendiri, seperti biji-bijian, anggur, sayur-sayuran, zaitun, atau kurma, kebun-kebun yang lebat, dan buah-buahan.
Ketiga : Perintah untuk memperhatikan makanan, adalah perintah untuk berhati-hati memilih makanan, agar kita tidak sembarang mengkomsumsi makanan yang membahayakan kesehatan kita. Diantara makanan-makanan yang bisa memicu terjadi penyakit maag adalah makan-makanan yang mengandung lemak, seperti coklat,  gorengan, minuman bersoda, minuman yang beralkohol,  produk olahan susu yang tinggi lemak,  daging tinggi lemak, kafein yang terdapat dalam kopi. Begitu juga makanan terlalu pedas dan lain-lainnya. Orang yang sembarangan makan tanpa melihat dan meneliti makanan tersebut, berarti tidak mengamalkan ayat di atas, oleh karenanya dia sangat rentan terkena penyakit maag.
Keempat : Perintah untuk memperhatikan makanan, juga berarti perintah untuk memperhatikan kapan seharusnya orang itu harus makan. Makan yang menyehatkan tubuh kita, adalah makan yang teratur, sebaliknya pola makan yang tidak teratur akan memicu munculnya penyakit maag. Begitu juga terlambat makan   atau makan tergesa-gesa dan terlalu cepat, juga memicu penyakit maag.
Kelima : Perintah untuk melihat makanan, juga perintah agar makanan yang kita makan tidak berlebihan, sebagaiman firman Allah swt :
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
“  Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”  ( Qs Al A’raf : 31 )
Maha Benar Allah, ternyata dalam penelitian ditemukan bahwa makan dalam porsi yang banyak dan berlebihan memicu munculnya penyakit maag. Bahkan jika maag sudah sangat parah, akan sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.
Keenam : Pikiran dan Emosi Pemicu Penyakit Maag.
Jauh-jauh sebelumnya Allah telah memberikan petunjuk kepada umat Islam di dalam firman-Nya agar seorang muslim tidak stress dan tertekan batinnya dalam keadaan apapun juga.
أَلا إِنَّ أَوْلِيَاء اللّهِ لاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ الَّذِينَ آمَنُواْ وَكَانُواْ يَتَّقُونَ
 “  Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa “ .( Qs Yunus : 62-63 )
Tekanan batin dan kecemasan serta kesedihan akan menyebabkan kadar asam lambungsistem syaraf simpatik yang mengakibatkan berkurangnya enzim-enzim pankreas, sehingga menciptakan kesulitan di dalam pencernaan makanan. Ini semua berakibat perut kembung, munculnya gas, menyebabkan penyakit ulu hati, dan masalah dalam pencernaan lainnya. Selain itu, juga akan mengakibatkan peningkatan  korsitol yang akan menekan kekebalan tubuh, selanjutnya berakibat pada terbentuknya sel kanker.    meningkat tajam dan ini berujung pada maag dan perih pada lambung. Begitu juga, ketakutan dan kekhawatiran yang berlebihan, serta perasaan negatif - khususnya saat makan - akan merangsang
Stress juga bisa memicu seseorang untuk mengkonsumsi  obat penenang atau merokok atau minuman-minuman beralkohol, itu semua akan menyebabkan tukak lambung terganggu.
Di sisi lain Allah menjelaskan bahwa sifat orang yang bertaqwa adalah mampu menahan  kemarahannya yang sedang berkecamuk di dalam dirinya. Allah berfirman :
الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّاء وَالضَّرَّاء وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

“ ( Yaitu  ) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” ( Qs Ali Imran : 133-134 )
Kemarahan konon dapat menyebabkan rheumatoid arthritis, serangan jantung, kanker, tekanan darah tinggi, stroke, serta tukak lambung. Ketika seseorang sangat marah, tekanan darahnya akan meningkat tajam, maka resiko serangan jantung dan stroke akan menjadi lebih tinggi. Begitu juga  kadar asam lambung yang meningkat juga memberi efek ketegangan yang berujung sakit pada tukak lambung.
Orang yang tidak mampu mengendalikan amarah dan emosinya,  apalagi kalau emosi itu berujung kepada kebencian dan permusuhan, maka akan mengakibatkan adrenalin dan tekanan darah meningkat, maka resiko terkena penyakit jantung menjadi tinggi .
Mudah-mudahan kita bisa lebih memperhatikan setiap makanan yang akan kita masukan ke dalam tubuh kita, sekaligus bisa selalu berpikir positif, serta menjauhi dari rasa dendam, kebencian dan amarah kepada orang lain… Semoga

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah; Metodologi Berfikirnya


tulisan ini memaparkan analisis tentang konsep metodologi cara berfikir (ijtihad). Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah merupakan tempat yang nyaman bergulat tentang konsep ini, karena tak lain dan tak bukan IMM hidup dalam tatanan masyarakat kaum intelektual.

 Kegemilangan peradaban islam bukankah karena serangan militer tetapi karena islam muncul sebagai kemenangan pemikiran yang menjadi ciri islam sebagai agama samawi bagi seluruh alam. sewaktu pertalian anatara 'aqal (Akal) dan naqal (Teks-teks agama) merupakan pertalian spontanitas & keserasian, ia melahirkan warisan ilmu pengetahuan yang unik dan orisinal.
     Ilmu pengetahuan adalah dasar tingkah laku dan sumber interaksi dengan kehidupan. Ilmu pengetahuan bisa ada karena adanya pandangan dan petunjuk-petunjuk akal. sekiranya diri manusia tidak menerima rahan/ ajakan dan tutntunan selain dari akal satu-satunya, maka ilmu pengetahuan tidak akan mempunyai problema dan orang tidak akan berbeda pendapat tentang itu. namun manusia menerima ajakan dari berbagai sumber dalam wujud ashobiyah (fanatik kelompok), dorongan hawa nafsu dan tuntunan-tuntunan berbagai kepentingan.

     Metodologi pemikiran islam mempunyai 2 sumber, yakni Wahyu dan Akal. Wahyu adalah sumber Illahi yang memenuhi kebutuhan manusia kepada pengetahuan tentang urusan & tujuan-tujuan alam ghoib dan hubungan manusia. wahyu sebagai kebutuhan manusia terhadap urusan dan tujuan-tujuan alam ghoib dan manusia adalah Firman Allah ( Al-Qur'an) dan As-Sunah. inti dari hal-hal yang di kemukakan wahyu untuk manusia adalah penjelasan tabiat hubungan manusia dengan Allah, tujuan wujud manusia di dunia, petunjuk pergerakan manusia dalam kehidupan dan nasib manusia setelah kehidupan.

      Akal adalah pengarah, pendorong dan alat manusia untuk memahami posisi dan tujuannya dalam kehidupan ini dan alat untuk mencari pengetahuan ghoib dan penerimaan terhadap risalah-risalah/ pesan-pesan wahyu. wahyu dan akal menjadi saling menyempurnakan untuk menentukan posisi manusia di kehidupan dunia nyata. tidak ada tempat dalam pandangan islam untuk pertentangan antara wahyu dan akal.

        ketika seorang mahasiswa berfikir untuk memahami islam tidak menggunakan metodologi ini, hanya bersumber akal saja, maka secara ilmiah dia akan tersesat jauh dari kebenaran. sama halnya, ketika seorang mahasiswa menjalani kehidupan ini tanpa metodologi islam-hanya dengan akal tanpa wahyu- maka akan jadilah kaum liberal, sekuler dan kapitalis seperti peradaban barat.

         Peradaban barat berdiri ketika penjajah barat memaksakan kekuasaanya terhadap dunia islam. penjajah barat menciptakan dualisme sistem pendidikan untuk betul-betul mengasingkan islam dari kehidupan. dalam setiap negri yang dijajah, penjajah membangun sistem pendidikan yang tidak beragama (Irrreligious). melalaui itu mereka memaksakan proses pem-Barat-tan AKAL muslim hingga menganut nilai-nilai barat dan mengelu-elukan metode-metode barat dalam semua segi kehidupan dan pengetahuan.

         Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yang merupakan bagian dari Muhammadiyah memberikan solusi dari pemikiran barat. IMM menyikapi hal ini dengan konsep "ummatan wassathan" dengan kata lain "islam moderat". IMM bersama Muhammadiyah mempunyai keyakinan bahwa tidak ada pertentangan antara wahyu dan akal, artinya islam cocok di setiap zaman.
           Konsep islam moderat merujuk pada QS.Al-Baqoroh : 143. islam moderat berkenyakinan bahwa dalam berislam secara total (Kaffah) tidak bermusuhan dengan dinamika dunia. IMM bersifat penuh keseimbangan (Tawazun). menguasai ilmu pengetahuan dan ilmu agama islam dengan di amalkan, itulah makna dari "ilmu amali, amal ilmi".




Penulis,
Eko Pamiyanto ul haq
(Sekum IMM Blora)